Rumah adalah sebuah tempat perlindungan dari dunia luar yang
menjadi tujuan akhir pulang manusia. Berada di dalam rumah akan terlindung dari
cuaca dan kondisi lingkungan sekitar, menyatukan sebuah keluarga, meningkatkan
tumbuh kembang kehidupan individu, dan menjadi bagian dari gaya hidup manusia
itu sendiri. Houses are built to live in, not only to look at (rumah
dibangun untuk ditinggali bukan untuk dilihat), ungkapan
tersebut dilontarkan oleh Francis Bacon seorang filsuf, negarawan dan penulis
dari Inggris di tahun 60an. Apa yang dikatakan oleh Francis Bacon memberikan
pesan kepada kita bahwa ketika ingin membangun rumah hal yang harus menjadi
fokus kita bukan hanya gaya arsitektur yang indah dan megah saja namun
pengetahuan untuk menjadikan rumah sehat yang memenuhi kebutuhan psikologis dan
fisiologisnya perlu kita pelajari.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) setidaknya memberikan enam ciri rumah
sehat. Yaitu sebagai berikut: 1.) dapat melindungi dengan baik dari hujan,
panas, dingin, dan berfungsi sebagai tempat istirahat, 2.) mempunyai tempat-tempat untuk tidur,
masak, mandi, mencuci, kakus, dan kamar mandi, 3.) dapat melindungi penghuninya
dari kebisingan dan bebas dari pencemaran, 4.) bebas dari bahan bangunan yang
berbahaya, 5.) terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi
penghuninya dari gempa, keruntuhan, dan penyakit yang menular serta 6.) memberi
rasa aman dan lingkungan yang serasi. Selain itu langkah pertama untuk
menciptakan rumah sehat yakni dengan memperhatikan aktivitas anggota keluarga
terutama terhadap perkakas yang sering digunakan untuk keperluan sehari-hari,
yang kemudian kita dapat menata dengan rapih barang-barang berdasarkan
fungsinya dan segera menyingkirkan barang-barang yang tidak berguna atau barang
bekas.
Dari sisi kebutuhan psikologis untuk menciptakan rumah sehat yaitu
salah satunya dengan memperhatikan sudut
pandang kaidah arsitektur yang baik, semisal kita menginginkan ruangan yang
terasa luas maka hal yang dapat dilakukan bisa dengan pemasangan cermin pada
dinding, penggunaan furnitur yang simpel (minimalis), pengecatan dinding dengan
warna soft atau putih dan penggunaan warna soft atau putih pada lantai, dengan
begitu kita dapat meningkatkan perasaan psikologis, aman, nyaman, dan selaras
dengan lingkungan. Sedangkan rumah yang sehat secara jasmani adalah rumah yang
bersih serta bebas dari kuman dan bibit penyakit.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan rumah diantaranya: lay-out atau tata letak pengaturan ruangan, penggunaan material atau bahan bangunan, bentuk massa bangunan, ketahanan bangunan, dan struktur bangunan, barang-barang yang ada di dalam rumah (perabot atau furnitur) serta beberapa faktor lainya (dari luar maupun dari dalam). Rumah yang sehat secara psikologis dan fisiologisnya merupakan komposisi yang baik dari penghuninya, kesatuan harmonis dengan keteraturan tata ruang yang serasi dan indah.
(Diyah Sahida/Pendidikan Agama Islam/4)
0 Comments
Yuk kita diskusi di sini...