Sisi Lain Nuklir

 



Persepsi sebagian besar orang ketika mendengar kata nuklir, selalu identik dengan hal yang berbahaya ataupun menakutkan seperti bom. Tentu, hal tersebut tidak dapat dipunkiri, karena sejarah penggunaan nuklir sebagai senjata pemusnah yang pernah menggempur kota Hiroshima dan Nagasaki saat Peran Dunia II. Bom nuklir tersebut menyebabkan banyaknya korban yang berjatuhan, rusaknya lingkungan bahkan dampaknya bagi manusia dan lingkungan masih dirasakan sampai dengan hari ini. Menurut KBBI nuklir berkaitan dengan penggunaan inti atau energi atom. Dimana, nuklir dapat menghasilkan tenaga (energi) yang besarnya sangat luar biasa.

Pada tahun 1957 dibentuk Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency, disingkat IAEA) yakni badan internasional dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir seperti yang terjadi di Perang Dunia II. Selain itu, IAEA juga mengawasi perkembangan pendayagunaan dan pemanfaatan tenaga atom bagi kesejahteraan masyarakat. IAEA juga merupakan merupakan organisasi independen dengan tujuan mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai serta menangkal penggunaannya untuk keperluan militer. Perjanjian-perjanjian internasional terbentuk setelah IAEA terbentuk seperti Treaty Banning Nuclear Weapons Tests in the Atmosphere, in Outer Space and under Water tahun 1963, Convention on the Non Proliferation Proliferation of Nuclear Nuclear Weapon tahun 1970, Treaty on Underground Nuclear Explosions for Peaceful Purposes tahun 1976, Convention on Nuclear Safety 1996.

Fisika Nuklir merupakan ilmu yang mempelajari mengenai inti atom serta perubahan-perubahan pada inti atom. Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nukleus atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Teknik nuklir adalah teknik yang berhubungan dengan penggunaan sinar radiasi yang dihasilkan unsur radioaktif, antara lain sinar alfa, beta, dan gamma. Sinar-sinar tersebut dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, pertanian, peternakan, pengawetan makanan, hidrologi, industri, dan kedokteran. Oleh karena itu,  pemanfaatan teknologi nuklir juga dapat meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan syarat, faktor yang paling penting dan harus diutamakan ialah keselamatan dan keamanan dalam melakukan pengendalian energi dan radiasi nuklir yang harus dikuasai dengan baik. Jika keselamatan dan keamanan ini belum dikuasai dengan baik maka akan sangat berbahaya jika terjadi kesalahan prosedur yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi manusia maupun lingkungan. Disinilah peran lembaga khusus yang berwenang dalam pemanfaatan dan penggunaan tenaga nuklir dan juga mengawasi penggunaan tenaga nuklir agar dalam pemanfaatannya sesuai prosedur dan tidak disalah gunakan. Di Indonesia lembaga yang berwenang dalam pemanfaatan dan penggunaan tenaga nuklir adalah BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) dan sebagai lembaga pengawasnya adalah BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir).

Adapun pemanfaatan teknologi nuklir telah banyak dijumpai di berbagai bidang diantaranya:

1.     Nuklir di bidang Kedokteran

Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang diagnosis berbagai penyakit seperti penyakit jantung koroner, penyakit kelenjar gondok, gangguan fungsi ginjal, menentukan tahapan penyakit kanker dengan mendeteksi penyebarannya pada tulang, mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan makanan dan menentukan lokasinya, serta masih banyak lagi yang dapat diperoleh dari diagnosis dengan penerapan teknologi nuklir.

Pemanfatan nuklir dibidang kedokteran dapat digunakan untuk terapi-terapi penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar gondok, hiperfungsi kelenjar gondok yang membandel terhadap pemberian obat-obatan non radiasi, keganasan sel darah merah, inflamasi (peradangan) sendi yang sulit dikendalikan dengan menggunakan terapi obat-obatan biasa. Sedangkan, untuk keperluan diagnosis, radioisotop diberikan dalam dosis yang sangat kecil, akan tetapi dalam terapi radioisotop sengaja diberikan dalam dosis yang besar terutama dalam pengobatan terhadap jaringan kanker dengan tujuan untuk melenyapkan sel-sel yang menyusun jaringan kanker itu.

 

2.     Nuklir di bidang Industri

Dalam bidang industri nuklir digunakan pada teknologi pengawetan bahan industri terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatannya. Hal ini dikarenakan, teknologi pengawetan dengan menggunakan bahan kimia berbahaya kini mulai ditinggalkan oleh masyarakat, dan beralih kepada teknologi yang bersih dari bahan kimia. Salah satu teknologi pengawetan yang tidak menggunakan bahan kimia yakni Iradiator gamma yang memanfaatkan radiasi sinar gamma yang dipancarkan oleh sumber radioaktif. Selain itu, teknologi pengawetan alternatif yang memanfaatkan radiasi juga dapat dihasilkan dari mesin berkas elektron yakni fasilitas pengawetan yang memanfaatkan radiasi elektron yang ditimbulkan oleh sumber energi listrik. Selain itu, teknologi pengawetan alternatif yang memanfaatkan radiasi juga dapat dihasilkan dari mesin berkas elektron yakni fasilitas pengawetan yang memanfaatkan radiasi elektron yang ditimbulkan oleh sumber energi listrik.

 

3.     Nuklir di bidang Pertanian

            Induksi mutasi merupakan salah satu cara teknologi pemanfaatan teknologi nuklir di bidang pemuliaan tanaman untuk memperoleh varietas unggul dengan sifat khusus yang dikehendaki. Mutasi induksi pada tanaman dapat menimbulkan abnormalitas. Hal ini telah menandakan telah terjadi perubahan pada tingkat genom, kromosom, dan DNA sehingga proses fisiologis pada tanaman menjadi tidak normal dan menghasilkan variasi-variasi genetik baru. Mutasi yang diharapkan adalah mutasi yang dapat menimbulkan keragaman pada sifat yang akan diseleksi sehingga sifat yang lebih baik dapat diseleksi, dan di sisi lain sifat baik pada tanaman asal tetap dipertahankan. Salah satu contohnya, pada varietas unggul kedelai Rajabasa telah diperoleh genotipe-genotipe baru   yang memiliki sifat-sifat baik, diantaranya produktivitas tinggi, Biji  kedelai berwarna  kuning  mengkilat  dan  ukuran  butir  lebih  besar serta  berat  per  butirnya  mencapai  150  g, dan umur  tanamnya lebih  panjang  sekitar  6-8  hari dibandingkan   tanaman asalnya. Hal ini menunjukkan, teknik nuklir terbukti memberi sumbangan nyata dalam kemajuan pertanian.

 

4.     Nuklir di bidang Pangan

Radiasi adalah istilah umum yang digunakan untuk semua jenis energi yang dipancarkan tanpa media, sedangkan iradiasi adalah penggunaan energi untuk penyinaran bahan pangan dengan menggunakan sumber radiasi buatan. Iradiasi merupakan teknologi yang relatif baru yang saat ini mulai dikembangkan dalam proses pengawetan bahan pangan secara komersial maupun untuk kegiatan pemuliaan tanaman di Indonesia.

Energi yang dihasilkan oleh sumber radiasi dapat dimanfaatkan untuk tujuan : menghambat pertunasan dan pematangan ; membasmi serangga dan tujuan karantina (dosis rendah: 0.1-2 kGy) ; membunuh mikroba patogen (dosis sedang : 2-10 kGy) ; dan membunuh seluruh jenis bakteri yang ada (dosis tinggi : 10-60 kGy). Dengan demikian teknologi iradiasi dapat digunakan untuk mempertahankan mutu bahan pangan di dalam kemasan yang baik selama penyimpanan.

 

5.     Nuklir di bidang Kelautan

Pengembangan teknologi nuklir kini mulai diterapkan dalam penelitian ilmu kelautan. Salah satunya dengan menggunakan radioisotope atau Isotop radioaktif. Radioisotop adalah isotop-isotop yang bersifat radioaktif. Dalam ilmu kelautan, radioisotop ini telah banyak digunakan, salah satunya untuk menganalisis arus Dalam ilmu kelautan, radioisotop ini telah banyak digunakan, salah satunya untuk menganalisis arus. Radioisotop dapat juga digunakan untuk mengetahui gerakan sedimen di dasar laut supaya dapat melancarkan aktivitas kapal-kapal di pelabuhan.

 

6.     Nuklir di bidang Ekonomi

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. Berdasarkan hasil jurnal penelitian pembangunan PLTN di Indonesia. Pengunaan tenaga nuklir dibeberapa Negara yang menggunakan PLTN memberikan dampak pada sektor perekonomian.

            Iradiasi merupakan suatu proses fisika yang dapat digunakan untuk mengawetkan dan meningkatkan keamanan bahan pangan. Adapun jenis komoditi bahan pangan yang telah diiradiasi di iradiator swasta di Indonesia pada tahun 2005-2006 dalam tingkatan uji coba antara lain makanan bayi, tepung tapioka, panili, karagenan, oat, ekstrak malt, serealia, dan daun basil, sedangkan untuk tujuan komersial adalah produk beku, pengemas makanan, coklat bubuk, rempah-rempah dan sayuran kering. Volume total komoditi pangan iradiasi untuk tujuan komersial mencapai 4.071 ton pada tahun 2005, dan 3.346 ton pada tahun 2006. Dengan adanya iradiasi ini dapat meningkatkan perekonomian diindonesia. Selain itu, dalam bidang ekspor pun meningkatkat karena makanan dengan iradiasi memiliki ketahan yang lama disbanding dengan makanan yang tidak diiradiasi.

 

7.     Nuklir di bidang Pertambangan

Aplikasi teknologi dalam bidang pertambangan yakni pada teknik logging, baik gamma logging, neutron-gamma logging, maupun neutron-neutron logging. Logging adalah teknik untuk mengambil data-data dari formasi dan lubang sumur dengan menggunakan instrumen khusus.  Alat bor teknik logging yang terdiri atas gamma-gamma logging, neutron-gamma loging, dan neutron-neutron logging. Masing-masing mempunyai keistimewaan berdasarkan mekanisme interaksi radiasi dengan batuan (mineral) yang kemudian ditangkap oleh detektor. Pada sumber radiasi dipasangi perisai radiasi agar supaya radiasi yang datang dari sumber radiasi tidak langsung mengenai detektor nuklir. Agar yang tertangkap oleh detektor adalah radiasi yang berasal dari interaksi dengan batuan (mineral) yang terdapat dalam lapisan tanah. Alat bor ini bisa mencapai kedalaman ribuan meter dibawah permukaan tanah dan bisa digunakan di daratan maupun dilepas pantai (di laut).

Berdasarkan uraian diatas, tenyata nuklir tidak hanya menimbulkan bahaya, namun juga memiliki banyak manfaat, dengan syarat digunakan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, melalui kemajuan perkembangan nuklir, diharapkan bertambahnya pemanfaatan nuklir di berbagai bidang lainnya, yang dapat memberikan konstribusi dalam menyejahterahkan mahluk hidup. Selain itu, diharapkan pula petaka peristiwa Hiroshima dan Nagasaki tidak terulang lagi. Dikutip dari Reiko Hada, salah satu dari korban bom di Nagasaki yang berhasil selamat “Manusialah yang menciptakan perdamaian. Meskipun jika kita hidup di negara yang berbeda dan berbicara bahasa yang berbeda, keinginan kita untuk mewujudkan perdamaian adalah sama”. Kutipan tersebut tentu menyadarkan kita betapa mengancamnya senjata nuklir bagi perdamaian yang harusnya menjadi hak semua manusia.


Penulis : Nurfirda/Pendidikan Fisika/2019

Post a Comment

0 Comments